JAMUR TUDUNG
PENGANTIN
Jamur yang satu ini memiliki jaring menyerupai tudung
pengantin. Oleh karena itu, ia disebut jamur tudung pengantin.
Baunya Menyengat
Jamur tudung pengantin termasuk
keluarga jamur Phallaceae. Jamur
jenis ini terkenal dengan baunya yang menyengat. Nah, jamur tudung pengantin
memiliki nama ilmiah Phallus Indusiatus.
Saat usianya matang, akan tumbuh jaring
yang cantik. Jaring ini disebut Indusium.
Tinggi jaringnya bisa mencapai 8-12cm. Jaring ini akan keluar dari bagian
kepala. Ukuran jaring terus membesar seiring bertambahnya usia jamur. Sampai ke
bagian bawah, besarnya lubang-lubang jaring semakin kecil.
Sementara, tinggi jamur bisa
mencapai 20cm. lamanya waktu hidup jamur ini antara 15 sampai 30 hari. Wah,
sebentar sekali, ya.
Sahabat Serangga
Jamur ini berkembang biak dengan
bantuan serangga, lo. Mau tahu caranya tumbuhan ini menarik perhatian serangga?
Pada bagian kepala jamur yang berbentuk kerucut, terdapat lapisan lendir warna
cokelat kehijauan. Lendir lengket itu mengandung spora. Nah, lendir ini
memiliki bau busuk yang sangat menyengat. Namun, bau itu rupanya sangat menarik
perhatian serangga. Salah satunya, lalat. Lalat suka sekali hinggap di situ dan
memakan lendir itu. Sesudah itu lalat akan terbang ke tempat lain. Nah, jika
lalat yang tadi membuang kotoran, maka dalam kotorannya terdapat spora jamur
tudung pengantin. Di tempat lalat buang kotoran itu, akan tumbuh menjadi jamur
baru. Unik, kan. Kalu jamur lain, mengandalkan angin untuk menyebarkan
sporanya.
Tumbuhan Tropis
Jamur tudung pengantin tumbuh di
lingkungan bersuhu 21-25ᵒC. Seperti, Jepang, Australia, Singapur, termasuk
Indonesia. Di Indonesia, jamur ini bisa ditemukan di daerah Condet, dekat
Sungai Ciliwung atau di Taman Nasional Gunung Palung, Kalimantan Barat.
Biasanya, jamur ini ditemukan di
semak-semak pohon bambu yang lembab. Karena itulah, jamur ini disebut juga
jamur bambu. Sst… Di Cina, jamur tudung pengantin dijual di pasar untuk
dikonsumsi sebagai sayuran, lo.
No comments:
Post a Comment